Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan, tahun 2023, Indonesia bisa mencapai swasembada jagung.
Hal itu disampaikan Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan M Ismail Wahab dalam diskusi PATAKA tentang Pro Kontra Ekspor Jagung, Kamis (22/9/2022).
"Tugas dan fungsi kami adalah menjaga produksi jagung nasional bisa tercapai sasaran yang dibuat untuk tahun 2022," ujar Ismail, ditayangkan akun Youtube PATAKA.
Tahun ini, ujarnya, Indonesia sudah mencapai posisi swasembada beras. Berikutnya, kata dia, pemerintah membidik swasembada jagung segera terwujud."Tahun 2022-2024, terutama tahun 2023, tahun depan, sudah disampaikan di depan DPR oleh pak Menteri (Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo) pada rapat kerja kemarin, bahwa tahun depan kita targetkan swasembada jagung," kata Ismail.
"Karena tahun ini kita sudah berswasembada beras, Insyaallah tahun depan berswasembada jagung. Mudah-mudahan kondisi iklimnya seperti sebelum-sebelumnya. Artinya, curah hujannya bagus sepanjang tahun," tambah Ismail.
Dia menjabarkan, sejak tahun 2017, Indonesia tidak pernah lagi impor jagung untuk kebutuhan pakan. Namun, masih impor untuk kebutuhan pangan dan minuman.
"Sebagai gambaran, tahun 2016 masih ada impor jagung untuk pakan sebesar 884.679. Sejak tahun 2017 seluruh kebutuhan dari lokal," katanya.
Menurut Ismail, sasaran produksi jagung tahun 2022 adalah 4,26 juta ha luas tanam, 4,11 juta luas panen, produktivitas mencapai 56,11 kuintal per ha. Dengan begitu, produksi jagung nasional tahun 2022 ditaksir mencapai 23,10 juta ton.
0 comments:
Posting Komentar