Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah faktor yang sangat mempengaruhi investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap presiden sebagai kepala negara, kata Bahlil, akan menarik minat swasta sebagai instrumen vital dalam penciptaan lapangan kerja, untuk menanamkan modal di Tanah Air.
"Sektor swasta akan berinvestasi apabila ada trust kepada negara. Dalam kondisi seperti saat ini, kepercayaan terhadap presiden sangat menentukan minat investasi," ujar Bahlil dalam acara pemaparan rilis nasional Indikator Politik Indonesia, Ahad, 2 Oktober 2022.
Lebih jauh, Bahlil yakin bahwa penanaman modal akan menjadi solusi bagi 7 juta orang yang diperkirakan sedang mencari lapangan pekerjaan. Angka ini jauh di atas volume angkatan kerja nasional, yakni sebanyak 2,9 juta orang per tahun.
Sektor swasta, kata Bahlil, menjadi tumpuan dalam hal penciptaan lapangan kerja karena sektor ASN melalui TNI, Polri, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hanya menerima pekerja tidak lebih dari 1 juta orang per tahun.
Dalam survei terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia diketahui penciptaan lapangan pekerjaan menjadi salah satu masalah paling mendesak.
Di dalam survei tersebut ditunjukkan sebanyak 16 persen responden mengatakan perihal tersebut sebagai masalah mendesak. Di posisi pertama, masalah yang dinilai mendesak adalah pengendalian harga kebutuhan pokok dengan jumlah 42,9 persen.
Survei itu juga menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap Jokowi saat ini bahwa sekitar 67 persen dari total 1.220 responden menyatakan sangat puas dan puas terhadap kinerja Jokowi. Rincianya adalah sebanyak 13,7 persen menyatakan sangat puas dan 53,4 persen menyatakan puas.
Sementara itu, sebanyak 30,8 persen menyatakan kurang puas dan tidak puas sama sekali. Dengan rincian tersebut, sebanyak 25,3 persen menyatakan kurang puas dan 5,5 persen mengatakan tidak puas sama sekali.
Adapun alasan mayoritas kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi karena indikator bantuan terhadap rakyat kecil sebesar 38,9 persen, dan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sebesar 19,4 persen. Sementara itu, alasan dari ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi karena indikator harga kebutuhan pokok meningkat sebesar 35,2 persen dan penyaluran bantuan yang tidak merata sebanyak 17,4 persen.
0 comments:
Posting Komentar