Hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-14 mengesahkan Cetak Biru 2022-2026 ini merupakan langkah awal yang implementasinya harus terus dikawal untuk mewujudkan visi IMT-GT 2036. Ujar Jokowi saat berbicara pada KTT IMT-GT ke-14 di sela penyelenggaraan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja pada Kamis.
“Sepanjang 2014 – 2021, GDP IMT-GT meningkat sebesar 39 persen bahkan di masa pandemi. Ke depan komitmen ini harus diperkuat terlebih pada kondisi dunia yang semakin kompleks dengan ancaman resesi global tahun 2023,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan dukungan penguasa dan stakeholders dalam implementasi di lapangan sangatlah menentukan. Untuk itu, Jokowi mengemukakan tiga fokus utama yang bisa dilakukan ke depan.
Poin pertama adalah membangkitkan sektor pariwisata subkawasan. Menurut Jokowi hal ini sangat mendesak karena sektor pariwisata turun drastis hingga di atas 90 persen dalam dua tahun terakhir.
“Cara baru harus dicari melalui akselerasi teknologi digital dalam pemasaran, pengembangan pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan, dan peluncuran inisiatif IMT-GT Visit Year 2023-2025 sebagai platform pemasaran dan promosi bersama,” ungkap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga mendorong agar wisata halal dapat dikembangkan sebagai bagian dari target menjadi global halal hub dengan nilai pasar 7 triliun Dolar AS pada tahun 2030.
Poin kedua adalah mempercepat pembangunan hard dan soft infrastructure, yaitu infrastruktur fisik dan sumber daya manusia di mana keduanya tidak bisa dipisahkan namun sebaliknya harus saling melengkapi.
“Ini sejalan dengan prioritas Indonesia membangun infrastruktur dan SDM secara bersama. Pembangunan konektivitas fisik seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, termasuk Trans-Sumatera terus kita lakukan. Dalam hal ini, kita harus fokus meningkatkan konektivitas enam koridor ekonomi termasuk implementasi kapal RoRo Dumai-Melaka,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga mendorong pembangunan sumber daya manusia melalui kerja sama pendidikan IMT-GT University Network sebagai pusat riset dan inovasi subkawasan.
Poin ketiga adalah mewujudkan ekonomi subkawasan yang hijau dan berkelanjutan. Jokowi menjelaskan bahwa ekonomi hijau merupakan masa depan perekonomian ASEAN. ASEAN berkomitmen kuat mewujudkan masa depan berkelanjutan dengan menggunakan energi terbarukan hingga 35 persen pada 2025.
“Hal tersebut dapat kita lakukan melalui percepatan transisi energi bersih, pengembangan lapangan kerja dan investasi energi terbarukan serta percepatan implementasi Kerangka Pembangunan Kota Hijau 2019-2036,” jelas Jokowi.
Jokowi menyampaikan, seluruh upaya pembangunan tersebut akan menjadi building block bagi kemakmuran ASEAN dan Indo-Pasifik. Untuk mendukung peningkatan konektivitas kawasan, tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum.
“Saya mengundang partisipasi aktif negara-negara IMT-GT untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth,” ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan pula penyerahan ketua Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle tahun 2023 kepada Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar