Jokowi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII Tahun 2022, di Ballroom Hotel Alila Solo, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya para pelaku usaha untuk membangun kepercayaan bahkan hingga ke tingkat global.
“Kalau kita jadi pengusaha juga yang kita bangun adalah kepercayaan orang terhadap kita. Ini juga sebagai negara kita juga membangun kepercayaan internasional, kepercayaan global, kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia. Ini yang tidak mudah. Ini yang tidak mudah,” ujar Jokowi.
Jokowi menyampaikan, Indonesia baru saja menyelesaikan tanggung jawab sebagai presidensi G20 dan selanjutnya dipercaya untuk memegang keketuaan ASEAN.
“Ini adalah sebuah amanat dan kehormatan besar. Dan betul-betul kita berada di puncak kepemimpinan global saat ini, karena kita sekaligus sekarang ini juga sebagai ketua ASEAN,” ujarnya.
Kepala Negara menekankan, kepercayaan tersebut bukan sesuatu hal yang mudah diperoleh. Kepercayaan global itu diraih Indonesia karena sejumlah indikator yang konkret dan riil.
“Ekonomi kita bagus, di antara negara-negara G20 kita termasuk yang terbaik. Ini membangun kepercayaan dari sana. Pas kita sebagai ketua G20, menyelenggarakan KTT G20 di Bali, pas ekonomi kita di kuartal ketiga berada di angka 5,72 persen,” tuturnya.
Selain itu, tingkat inflasi di tanah air juga masih dapat dikendalikan, yaitu di angka 5,7 persen. Nilai ekspor Indonesia di kuartal III juga masih dapat tumbuh sebesar 21,6 persen.
“Neraca perdagangan kita juga sudah 30 bulan berturut-turut selalu surplus. Artinya, yang berproduksi di dalam negeri itu barang-barangnya masih banyak yang menerima. Ingat, negara lain tidak seperti ini,” kata Kepala Negara.
Meski tetap optimis, Jokowi juga mengingatkan bahwa situasi global masih penuh ketidakpastian dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan serta strategi yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.
“Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini. Jangan keliru, jangan salah. Utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” tandasnya.
Sementara itu Menteri Investasi/ BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa kepercayaan global yang diperoleh Indonesia juga berdampak pada realisasi investasi di tanah air. Nilai investasi hingga kuartal III-2022 mencapai Rp892,4 triliun atau 74,4 persen dari target investasi di tahun 2022 yang sebesar Rp1.200 triliun.
“Alhamdulillah dari target Rp1.200 triliun tersebut, Kuartal III kita mampu tumbuh dari Januari sampai September sudah mencapai 74,4 persen atau sebesar Rp892,4 triliun,” ujar Bahlil yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina HIPMI tersebut.
Menteri Investasi menambahkan, pembangunan yang dilakukan di seluruh penjuru tanah air turut memicu peningkatan realisasi investasi di luar Pulau Jawa.
“Sejak Indonesia merdeka sampai dengan 2020, investasi kita di Pulau Jawa itu lebih besar. Tapi sejak 2020 Kuartal III sampai dengan 2022 Kuartal III, investasi kita di luar Pulau Jawa sudah lebih besar. Karena harus kita yakini bahwa pemerataan pertumbuhan dan pertumbuhan ekonomi kawasan baru, instrumennya adalah investasi,” kata Bahlil.
Bahlil mengungkapkan, tren investasi menunjukkan bahwa investor di Indonesia tidak dikuasai oleh satu negara tertentu. Pada tahun 2021, Singapura berada di urutan pertama disusul oleh Hong Kong, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang.
“Kita berprinsip, selama negara mengikuti aturan perundang-undangan di negara kita, kita akan layani, tidak ada perlakuan khusus. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan bahwa perlakuan khusus kepada negara tertentu. Semuanya kita perlakukan sama karena negara kita menganut asas bebas aktif dan ekonominya juga bebas aktif,” kata Bahlil.
0 comments:
Posting Komentar