Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan badan pengawas pemilu (Bawaslu) untuk membuat aturan pemilu yang rinci dan jelas. Ia tidak ingin aturan pemilu banyak salah tafsir.
"Harus membuat aturan yang rinci, jelas, dan efektif. Aturannya jangan banyak tafsir," kata Jokowi saat pidato dalam acara Konsolidasi Nasional Bawaslu, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden
Kata Jokowi, aturan yang jelas bisa membuat peserta pemilu mengerti dimana letak kesalahannya. Sehingga, jika ada pelanggaran, Bawaslu tidak sulit untuk menindak.
"Apa sih, buat aturan itu yang gamblang, yang jelas, sehingga kalau memberi peringatan itu juga jelas 'kamu salah karena ini', jangan ditafsir yang aneh-aneh. Sehingga ngetoknya itu jelas, ini salah tok! udah" kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan rakyat Indonesia agar tidak terjebak dengan politik identitas, politisasi agama, apalagi politik SARA. Sebab ini bisa jadi peluang pihak lain untuk memecah-belah keutuhan negara sebagai sebuah bangsa.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan aparat terkait untuk perlu untuk bekerja cepat, responsif dan selalu bekerja dalam koridor hukum. "Pegangannya memang koridor hukum, merespon dan menyelesaikan pengaduan dengan cepat, menindak dan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas. Tidak usah ragu, tidak boleh ragu," tegasnya.
0 comments:
Posting Komentar