Yogyakarta -- Pusat Data Nasional (PDN) baru-baru ini mengalami insiden peretasan yang mengakibatkan kebocoran data yang signifikan. Namun, Budi Arie sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika saat ini menegaskan bahwa insiden tersebut bukan merupakan tanggung jawab penuhnya, melainkan merupakan kelanjutan dari proyek yang telah ditinggalkan oleh pendahulunya, Johny G Plate, yang tersandung kasus korupsi.
Budi Arie menyatakan bahwa sejak menjabat, upayanya telah difokuskan pada memperbaiki keamanan sistem informasi nasional dan memperkuat pertahanan cyber. Namun, tantangan yang dihadapi dalam mengatasi kerentanan yang telah ada sejak sebelumnya merupakan bukti dari kompleksitas masalah yang dihadapi.
Pemerintah mengambil langkah-langkah serius untuk mengatasi kebocoran data ini, termasuk melakukan audit menyeluruh terhadap sistem keamanan informasi nasional. Budi Arie juga berkomitmen untuk memastikan bahwa sistem-sistem yang rentan direvitalisasi dan diperkuat demi keamanan data yang lebih baik di masa mendatang.
Kondisi ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen proyek-proyek infrastruktur teknologi informasi di tingkat nasional. Budi Arie menekankan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan otoritas terkait dan lembaga independen untuk menyelesaikan masalah ini dengan tuntas, serta menjaga integritas data nasional dari ancaman yang mungkin timbul.
Dalam konteks ini, publik diminta untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman keamanan cyber dan untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat sistem keamanan informasi. Keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat umum, menjadi kunci untuk menjaga keamanan dan integritas data nasional di era digital yang semakin kompleks ini.
0 comments:
Posting Komentar