Dirjen Organisasi Kesehatan Dunis (WHO) Tedros Adhanom mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di dalam G20 dan Penanganan Covid-19. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Dirjen WHO dalam Kunjungan Kehomatan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Dirjen WHO menyampaikan apresiasi kepada Indonesia dalam kepemimpinannya di G20.
Mengutip situs resmi G20, pertemuan G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Indonesia saat ini memegang kendali dalam Presidensi G20. Hal tersebut telah efektif dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Dalam konteks penanganan Covid-19, Retno mengatakan bahwa dalam pandangan Tedros, Indonesia adalah salah satu negara dengan pencapaian terbaik di bidang vaksinasi dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.
“Dirjen WHO betul-betul mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di dalam G20. Berbicara mengenai masalah vaksinasi, beliau menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu best achievement, dengan rata-rata echievment yang dicapai oleh negara-negara di dunia.” Ujar Menlu
WHO menilai Indonesia berhasil menangani Covid-19 dengan baik. Indonesia menjadi salah satu negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 terbaik. Namun Indonesia diminta untuk tetap waspada karena Pandemi belum usai.
Sementara itu, Jokowi dalam mengatakan bahwa pandemi Covid-19 dalam dua tahun ini merupakan bencana terbesar di dunia yang telah menginfeksi 527 juta orang dan merenggut korban jiwa hingga 6,3 juta orang.
Presiden mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan sisi ekonomi. "Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini, menjalankan kebijakan 'gas dan rem' untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi dan terbukti telah memberikan dampak baik," ungkap Jokowi.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau lebih dan telah berhasil menyuntikkan sedikitnya 411,5 juta dosis vaksin. Dampaknya, kasus harian menurun tajam dan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga baik. "Kasus harian turun tajam dari 64.700 saat puncak menjadi 345 kasus. Pertumbuhan ekonomi terjaga 5,01 persen dan inflasi di level aman 3,5 persen," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sementara itu, Dirjen WHO didampingi oleh Pj. Perwakilan WHO untuk Indonesia Shalala Ahmadova.
Selain itu, Dirjen WHO turut menilai sistem kesehatan utama dan asuransi kesehatan wajib di Indonesia telah berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan itu, WHO masih terus melakukan pengawasan terhadap pandemi Covid-19 meski kasus Covid-19 di dunia sudah mulai stabil.
"Beliau menyatakan bahwa pandemi belum selesai dan kita masih memantau terus, WHO masih memantau terus munculnya varian-varian baru," ujar Retno
Pujian dan apresiasi tidak hanya disampaikan oleh Dirjen WHO. Sebelumnya Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed memuji Indonesia yang dinilai berhasil mengendalikan Covid-19.
"Saya ingin mengucapkan selamat dan menyampaikan penghargaan kepada Indonesia atas langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi dan merespons pandemi Covid-19 yang memungkinkan kami semua untuk bertemu di konferensi ini secara langsung," ujar Amina.
Deputi Sekjen PBB itu menilai, upaya Indonesia untuk menyuntikkan vaksin ke 217 juta jiwa populasinya sebagai sebuah capaian besar, sebagaimana dilansir Antara.
"Kami memuji pemimpin Indonesia atas program vaksinasinya untuk menjaga semua orang tetap aman dan bertindak serta merespons pandemi Covid-19," ucap Amina. Menurut dia, Indonesia merupakan negara mitra yang sangat penting yang telah mengajarkan kepada dunia tentang upaya pengurangan risiko bencana.
Saat ini vaksinasi sudah diberikan lebih dari 350 juta dosis. Dari total 270 juta penduduk Indonesia, cakupan vaksinasi lengkap dua dosis sudah diberikan kepada sekitar 70,38% populasi. Target vaksinasi dosis dua diusahakan untuk mencapai rata-rata 750 ribu dosis per hari. Dengan begitu mempercepat pembentukan herd immunity bagi 70% lebih populasi di Indonesia. (*)
0 comments:
Posting Komentar